Rabu, 09 Desember 2015

Sejarah Festival Film Indonesia



      Festival Film Indonesia (FFI) merupakan ajang penghargaan tertinggi bagi dunia perfilman di Indonesia. FFI pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 dan berlanjut pada tahun 1960 dan 1967 (dengan nama Pekan Apresiasi Film Nasional), sebelum akhirnya mulai diselenggarakan secara teratur pada tahun 1973.
Mulai penyelenggaraan tahun 1979, sistem Unggulan (Nominasi) mulai dipergunakan. FFI sempat terhenti pada tahun 1992, dan baru diselenggarakan kembali tahun 2004. Pada perkembangannya, diberikan juga penghargaan Piala Vidia untuk film televisi.
   Pada tahun 1966 mulai diberikan Piala Citra kepada pemenang penghargaan. Piala Citra yang dipergunakan hingga FFI 2007 ini merupakan hasil rancangan dari seniman patung (Alm) Sidharta. Ketika FFI yang semula diselenggarakan Yayasan Film Indonesia (YFI) diambil alih oleh pemerintah, tahun 1979, Piala Citra pun disahkan oleh Menteri Penerangan masa itu, yaitu Ali Murtopo.
    Citra sendiri yang berarti ‘bayangan’ atau ‘image’ awalnya adalah sebuah sajak karya Usmar Ismail. Sajak ini kemudian dijadikan sebagai karya lagu oleh Cornel Simanjuntak. Berikutnya Usmar Ismail menjadikannya sebagai sebuah film. Dalam tradisi FFI, Citra kemudian dijadikan nama piala sebagai simbol supremasi prestasi tertinggi untuk bidang perfilman.
Sebelumnya ada beberapa nama yang diusulkan untuk Piala ini yaitu:
  • Citra (Bayangan Wajah)
  • Mayarupa (Bayangan yang Terwujudkan)
  • Kumara (Cahaya Badan)
  • Wijayandaru (Cahaya Kemenangan)
  • Wijacipta (Kreasi Besar)
  • Prabangkara (Nama Ahli Sungging Majapahit)
  • Mpu Kanwa (Nama Sastrawan Majapahit)
    Pada FFI 2008 mulai digunakan Piala Citra bentuk baru. Sejumlah seniman seni  rupa dan seni patung bekerja membuat rancangan Piala Citra dengan memodifikasi desain Piala Citra yang terwujud selama ini yaitu Heru S. Sudjarwo, S.Sn (Kordinator), Prof. Drs. Yusuf Affendi MA, Drs. H. Dan Hisman Kartakusumah, Indros Sungkowo dan Bambang Noorcahyo, S.Sn.[3] Rancangan baru ini akan menjadi simbol bagi semangat baru penyelenggaraan FFI.
    Mulai FFI 2014, desain Piala Citra dikembalikan ke desain asalnya dengan sedikit sentuhan dari pematung terkenal Dolorosa Sinaga.

6 komentar:

  1. semoga apresiasi perfilman di indonesia semakin maju

    BalasHapus
  2. Lucky Club Casino site review - Lucky Club
    Lucky Club Casino provides you with the essential information about a wide range luckyclub of gambling products. Our detailed review will give you a comprehensive overview of How to Register a Lucky Club Account?How to Deposit an Online Casino?

    BalasHapus