Festival Film Indonesia (FFI) merupakan ajang penghargaan tertinggi
bagi dunia perfilman di Indonesia. FFI pertama kali diselenggarakan pada
tahun 1955 dan berlanjut pada tahun 1960 dan 1967 (dengan nama Pekan
Apresiasi Film Nasional), sebelum akhirnya mulai diselenggarakan secara
teratur pada tahun 1973.
Mulai penyelenggaraan tahun 1979, sistem Unggulan (Nominasi) mulai
dipergunakan. FFI sempat terhenti pada tahun 1992, dan baru
diselenggarakan kembali tahun 2004. Pada perkembangannya, diberikan juga
penghargaan Piala Vidia untuk film televisi.
Pada tahun 1966 mulai diberikan Piala Citra kepada pemenang
penghargaan. Piala Citra yang dipergunakan hingga FFI 2007 ini merupakan
hasil rancangan dari seniman patung (Alm) Sidharta. Ketika FFI yang
semula diselenggarakan Yayasan Film Indonesia (YFI) diambil alih oleh
pemerintah, tahun 1979, Piala Citra pun disahkan oleh Menteri Penerangan
masa itu, yaitu Ali Murtopo.
Citra sendiri yang berarti ‘bayangan’ atau ‘image’ awalnya adalah
sebuah sajak karya Usmar Ismail. Sajak ini kemudian dijadikan sebagai
karya lagu oleh Cornel Simanjuntak. Berikutnya Usmar Ismail
menjadikannya sebagai sebuah film. Dalam tradisi FFI, Citra kemudian
dijadikan nama piala sebagai simbol supremasi prestasi tertinggi untuk
bidang perfilman.
Sebelumnya ada beberapa nama yang diusulkan untuk Piala ini yaitu:
- Citra (Bayangan Wajah)
- Mayarupa (Bayangan yang Terwujudkan)
- Kumara (Cahaya Badan)
- Wijayandaru (Cahaya Kemenangan)
- Wijacipta (Kreasi Besar)
- Prabangkara (Nama Ahli Sungging Majapahit)
- Mpu Kanwa (Nama Sastrawan Majapahit)
Pada FFI 2008 mulai digunakan Piala Citra bentuk baru. Sejumlah
seniman seni rupa dan seni patung bekerja membuat rancangan Piala Citra
dengan memodifikasi desain Piala Citra yang terwujud selama ini yaitu
Heru S. Sudjarwo, S.Sn (Kordinator), Prof. Drs. Yusuf Affendi MA, Drs.
H. Dan Hisman Kartakusumah, Indros Sungkowo dan Bambang Noorcahyo,
S.Sn.[3] Rancangan baru ini akan menjadi simbol bagi semangat baru
penyelenggaraan FFI.
Mulai FFI 2014, desain Piala Citra dikembalikan ke desain asalnya
dengan sedikit sentuhan dari pematung terkenal Dolorosa Sinaga.
mksih untuk infonya
BalasHapuskeren
BalasHapusthanks infonya
BalasHapussemoga apresiasi perfilman di indonesia semakin maju
BalasHapusoke min
BalasHapusLucky Club Casino site review - Lucky Club
BalasHapusLucky Club Casino provides you with the essential information about a wide range luckyclub of gambling products. Our detailed review will give you a comprehensive overview of How to Register a Lucky Club Account?How to Deposit an Online Casino?